Selasa, 24 April 2012

Kabupaten Gunung Kidul, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibukotanya adalah Wonosari. Kabupaten ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di utara dan timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman di barat. Kabupaten Gunung Kidul terdiri atas 18 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Wonosari. Sebagian besar wilayah kabupaten ini berupa perbukitan dan pegunungan kapur, yakni bagian dari Pegunungan Sewu. Sebagian wilayah Gunung Kidul merupakan daerah tandus, dimana pada musim kemarau sering terjadi bencana kekeringan.
 

Pusaka dan Identitas Daerah

Zaman Prasejarah

Gunungkidul telah dihuni oleh spesies manusia sejak 700 ribu tahun lalu[rujukan?]. Banyak ditemukan bukti-bukti arkeologis keberadaan manusia tersebut yang ditemukan di gua-gua & ceruk-ceruk di perbukitan karst Gunung Kidul, terutama di Kecamatan Ponjong. Kecenderungan manusia menempati Gunung Kidul saat itu disebabkan sebagian besar dataran rendah di Yogyakarta masih digenangi air.[2] Kedatangan manusia pertama di Gunungkidul terjadi pada akhir periode Pleistosen. Saat itu, manusia Ras Australoid bermigrasi dari Pegunungan Sewu di Pacitan, Jawa Timur melewati lembah-lembah karst Wonogiri, Jawa Tengah hingga akhirnya mencapai pesisir pantai selatan Gunung Kidul melalui jalur Bengawan Solo purba.[3]
Dari sekitar 460 gua karst di Gunung Kidul, hampir setengahnya menjadi hunian manusia purba. Dari 72 gua horizontal di ujung utara Gunung Sewu, tepatnya di Kecamatan Ponjong yang terapit Ledok Wonosari di barat dan Ledok Baturetno di timur, 14 goa di antaranya merupakan bekas hunian manusia purba, dan dua di antaranya sudah diekskavasi yaitu Song Bentar dan Song Blendrong.[3] Di ceruk Song Bentar yang pernah menjadi hunian Homo sapiens ditemukan delapan individu yang terdiri dari: 5 dewasa, 2 anak-anak, dan 1 bayi juga ditemukan alat-alat batu seperti batu giling, beliung persegi, dan mata panah. Sementara di Song Blendrong ditemukan banyak tulang, peralatan batu, tanduk, dan serut kerang yang berserakan di lantai ceruk.[2]
Selain itu, di Goa Seropan di Kecamatan Semanu juga ditemukan bukti keberadaan manusia purba. Di lorong lama gua itu banyak ditemukan cetakan tulang purba di dinding-dinding lorong. Sementara di lorong baru, yang berada pada kedalaman 60 m, dan baru muncul setelah terjadinya banjir di sungai bawah tanah tahun 2008, ditemukan potongan tulang kaki, gigi, dan rusuk mamalia.[2]

Lain-lain

Pusaka Tombak Kyai Marga Salurung merupakan pusaka pemberian dari Raja Yogyakarta, Hamengkubuwono X pada Minggu 27 Mei 2001, saat Perayakan Hari Jadi ke-170 Kabupaten Gunungkidul.
Tombak pusaka yang memiliki dhapur baru cekel, warangka kajeng sanakeling melambangkan agar Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tetap memiliki tekad utama untuk mencapai cita-cita luhur yang berakar kuat dan selalu berpihak kepada rakyat. Para pemimpin dan rakyatnya memiliki sikap salurung atau searah setujuan, seia sekata, saiyeg-saeka- kapti dalam koridor demokrasi yang berarti berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, yang sadar haknya, namun juga menghormati hak orang lain dan tahu pasti kewajibannya.
  • Tombak Kyai Panjolo Panjul
  • Songsong (Payung) Kyai Robyong

Batas wilayah

  • Utara : Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman
  • Timur : Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah
  • Selatan : Samudra Hindia atau sering disebut dengan Pantai Laut Selatan
  • Barat :Kecamatan Imogiri, Pundong,Dlingo, Piyungan, Kabupaten Bantul

Kecamatan

  • Gedangsari
  • Girisubo
  • Karangmojo
  • Ngawen
  • Nglipar
  • Paliyan
  • Panggang
  • Patuk
  • Playen
  • Ponjong
  • Purwosari
  • Rongkop
  • Saptosari
  • Semanu
  • Semin
  • Tanjungsari
  • Tepus
  • Wonosari





DAFTAR OBYEK WISATA GUNUNGKIDUL

Daftar Obyek Wisata Pantai Gunungkidul

Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan laut selatan, Kabupaten Gunungkidul mempunyai obyek wisata pantai handal yang melimpah. Keindahan kecup laut dan daratan menjadi potensi pariwisata kabupaten Gunung kidul yang akan menjadi penyumbang bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang berbatasan dengan Solo/Surakarta ini. Berikut adalah daftar obyek wisata di Gunungkidul yang menghamparkan keindahan tiada tara :

Pantai Banyunibo : Purwodadi, Tepus
Pantai Baron : Kemadang, Tanjungsari
Pantai Busung : Purwodadi, Tepus
Pantai Butuh : Karambilsawit, Saptosari
Pantai Drini : Banjarejo, Tanjungsari
Pantai Gesing : Girikarto, Panggang
Pantai Grigak : Giriwungu, Panggang
Pantai Jagang Kulon : Purwodadi, Tepus
Pantai Jogan Wetan : Purwodadi, Tepus
Pantai Karangtelu : Girikarto, Panggang
Pantai Kelosirat : Purwodadi, Tepus
Pantai Kesirat : Girikarto, Panggang
Pantai Klampok : Girijati, Purwosari
Pantai Klumpit : Purwodadi, Tepus
Pantai Krakal : Ngestirejo, Tanjungsari
Pantai Krokoh : Songbanyu, Girisubo
Pantai Kukup : Kemadang, Tanjungsari
Pantai Lambor : Purwodadi, Tepus
Pantai Langkap : Karambilsawit, Saptosari
Pantai Muncar : Purwodadi, Tepus
Pantai Nampu : Giriwungu, Panggang
Pantai Ngandong : Sidoharjo, Tepus
Pantai Ngetun : Purwodadi, Tepus
Pantai Ngobaran : Kanigoro, Saptosari
Pantai Ngondo : Purwodadi, Tepus
Pantai Ngrenehan : Kanigoro, Saptosari
Pantai Nguluran : Purwodadi, Tepus
Pantai Ngungap : Purwodadi, Tepus
Pantai Ngunggah : Giriwungu, Panggang
Pantai Nguyahan : Kanigoro, Saptosari
Pantai Pakundon : Purwodadi, Tepus
Pantai Parangedong : Girijati, Purwosari
Pantai Parangracuk : Kemadang, Tanjungsari
Pantai Sadeng : Pucung, Girisubo
Pantai Sawahan : Purwodadi, Tepus
Pantai Sepanjang : Kemadang, Tanjungsari
Pantai Siung : Purwodadi, Tepus
Pantai Slili : Sidoharjo, Tepus
Pantai Songlibeg : Purwodadi, Tepus
Pantai Sundak : Sidoharjo, Tepus
Pantai Timang : Purwodadi, Tepus
Pantai Torohudan : Kanigoro, Saptosari
Pantai Watugupit : Giricahyo , Purwosari
Pantai Watutogok : Purwodadi, Tepus
Pantai Wediombo : Jepitu, Girisubo
Pantai Weru : Purwodadi, Tepus

Selasa, 17 April 2012

Visi, Misi dan Arah Kebijaksanaan

Perda Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005-2025 tanggal 15 Maret 2010 ditetapkan visi Kabupaten Gunungkidul.

Visi Gunungkidul :  “GUNUNGKIDUL YANG BERDAYA SAING, MAJU, MANDIRI, DAN SEJAHTERA TAHUN 2025”

Penjelasan Visi:
Gunungkidul yang berdaya saing :
Adalah perwujudan kondisi masyarakat yang cerdas, sehat, produktif, dan berakhlak mulia serta memiliki daya saing secara bertanggung jawab dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan globalisasi.

Gunungkidul yang maju :
Adalah perwujudan kondisi masyarakat yang tumbuh dan berkembang baik secara ekonomi, sosial, kependudukan, dan politik. Ditinjau dari aspek ekonomi masyarakat yang maju diukur dari tingkat kemakmurannya yang tercermin pada tingkat pendapatan yang lebih tinggi dari pendapatan rata-rata dan pembagian yang lebih merata.
Proses produksi telah berkembang dengan keterpaduan antar sektor, terutama sektor industri, sektor pertanian, dan sektor-sektor jasa, serta didukung suatu pemanfaatan sumber daya alam secara rasional, efisien, dan berwawasan lingkungan. Lembaga dan pranata ekonomi telah tertata dan berjalan serta berfungsi dengan baik, sehingga mendukung perekonomian yang efisien dengan produktivitas tinggi.
Ditinjau dari aspek sosial, masyarakat yang maju berkaitan dengan kualitas sumber daya manusianya, yang dicerminkan semakin tinggi tingkat pendidikan penduduknya.
Ditinjau dari aspek kependudukan, masyarakat yang maju adalah masyarakat yang sehat, usia harapan hidup yang tinggi, kualitas pelayanan sosial yang baik, dan tingkat pertumbuhan penduduk yang lebih kecil.
Ditinjau dari aspek politik, masyarakat yang maju adalah masyarakat yang telah mampu mengembangkan sistem dan kelembagaan politik yang demokratis dan mantap, warganya terjamin hak-haknya, dan adanya peran serta masyarakat secara nyata dan efektif dalam segala aspek kehidupan

Gunungkidul yang mandiri :
Adalah perwujudan kondisi masyarakat yang merdeka, saling ketergantungan dalam kehidupan bermasyarakat, hidup sejajar dan sederajat dengan masyarakat lainnya, dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatannya sendiri dalam mengembangkan potensinya, sikap masyarakat mengenai dirinya sendiri dan masyarakatnya, semangatnya kuat dalam menghadapi tantangan-tantangan serta menjaga kelangsungan proses dan hasil-hasil pembangunan.

Gunungkidul yang sejahtera :
Adalah perwujudan kondisi masyarakat yang tercukupi dan terpenuhi kebutuhan dasarnya serta meningkat taraf hidup dan kualitas hidupnya dari waktu ke waktu.


Misi Gunungkidul
Dalam mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut ditempuh melalui 6 (enam) misi pembangunan daerah sebagai berikut:
1. mewujudkan pemerintahan daerah yang baik dan bersih;
2. mewujudkan pemantapan sistem dan kelembagaan serta peningkatan kualitas sumber daya manusia;
3. mewujudkan pemantapan sistem dan kelembagaan perekonomian;
4. mewujudkan peningkatan kemampuan keuangan daerah;
5. mewujudkan penyediaan parasarana sarana dasar yang memadai; dan
6. mewujudkan pendayagunaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup;

Sebagai ukuran tercapainya tujuan pembangunan sebagaimana tertuang pada visi pembangunan selama 20 (dua puluh tahun) diarahkan pada pencapaian sasaran-sasaran pokok pembangunan sebagai berikut:
1. Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih
2. Terwujudnya Pemantapan Sistem dan Kelembagaan serta Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia
3. Terwujudnya Pemantapan Sistem dan Kelembagaan Perekonomian
4. Terwujudnya Kemampuan Keuangan Daerah
5. Terwujudnya Penyediaan Prasarana Sarana Dasar yang Memadai
6. Terwujudnya Pendayagunaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

Arah kebijakan pembangunan selama kurun waktu 20 (dua puluh) tahun ke depan adalah:
1. Mewujudkan Pemerintah Daerah yang Baik dan Bersih
         a. Politik, Pemerintahan, dan Hukum
         b. Aparatur dan Administrasi Publik Daerah
         c. Komunikasi dan Informasi
2. Mewujudkan Pemantapan Sistem dan Kelembagaan serta Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia
         a. Agama
         b. Pendidikan
         c. Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
         d. Kebudayaan dan Pariwisata
         f. Kedudukan dan Peranan Perempuan
         g. Pemuda dan Olahraga
         h. Pembangunan Daerah
3. Mewujudkan Pemantapan Sistem dan Kelembagaan Perekonomian
4. Mewujudkan Peningkatan Kemampuan Keuangan Daerah
5. Mewujudkan Penyediaan Prasarana Sarana Dasar yang Memadai
6. Mewujudkan Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup


Sedangkan visi Gunungkidul pada tahun 2010-2015 adalah : "Mewujudkan Gunungkidul yang lebih maju, makmur dan sejahtera"

MISI
1. Peningkatan pemanfaatan air sebagai sumber kemakmuran
2. Pemanfaatan sumber daya alam untuk menggerakkan perekonomian daerah secara lestari
3. Peningkatan pengelolaan pariwisata
4. Pengembangan SDM yang terampil, profesional dan peduli
5. Peningkatan iklim usaha yang kondusif
6. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik ( good governance)dan bebas KKN
7. Peningkatan peluang investasi dan penggalangan sumber-sumber pendanaan.